Tuesday, January 22, 2013

tentang kenyatannya, masih...

ya, masih sama seperti kemarin. masih sama perasaanku, tetap menyayangimu sampai detik ini. masih sama keadaanku, terus memikirkanmu sampai tiap malamnya haruskah ku meneteskan air mata ini? masih sama hatiku, perih menahan rindu padamu. masih sama fikiranku, bagaimana untuk dapat mengubah tangis ini menjadi kembali sebuah senyum yang mengembang di bibir kita. masih sama doaku, untuk meminta dirimu dapat membuka kembali hatimu. masih sama tanganku, mengenggam semua kenangan yang dulu pernah kita buat bersama. masih ku simpan rapih semua kenangan itu, entah apakah aku akan kembali mendapatkannya? atau justru aku akan terus jauh untuk melupakannya? masih sama mata ini, yang merindukan melihat suatu tatapan yang menenangkan dari sorot matamu. masih sama pipi ku, yang merindukan sentuhan lembut ketika air mata ini pernah mengalir. masih sama bibir ini, yang selalu ingin mengucapkan "aku sayang kamu" untuk hati kita. masih dengan kuping yang sama pula, rindu mendengar semua kata-kata mu yang membuatku tersenyum ataupun menangis. semua masih sama, masih penuh dengan sosokmu...
tapi... aku selalu mencoba sepertimu disana.
dengan mudahnya kau menelentarkan perasaanmu. melupakanku. melupakan aku dan kamu-kita. yang setiap kali kucoba kembali menyapamu, tapi kau hanya balas dengan semua kata-kata mu yang menambah lukaku. aku masih tidak dapat menemukan jawabannya, kenapa begitu mudahnya kau cuek dengan hati ini. hati kita? dengan mudahnya juga kata-kata kotor itu selalu keluar dari bibirmu yang dulu sangat manis jika berbicara padaku.
memang nyata, perbedaan itu ada ketika sebuah hubungan sudah terputuskan ...........

Monday, January 21, 2013

entahlah..

seminggu sudah aku berhasil lewatin hari aku yang tak seperti biasanya..
kamu tau yang seperti biasanya? ya, sebelumnya aku emang lagi ngejalanin hubungan sama seseorang namun dia berada jauh disana. LDR. iya LDR, tak semudah yang di bayangkan bisa mempertahankan hubungan berjarak jauh seperti aku dan dia. tak semudah mempertahankan hubungan LDR yang sudah berjalan selama 1tahun 6bulan 8hari. tahun pertama awal kami menjalani dengan sangat nyaman, dia dan aku. semua begitu indah, bahkan terlalu indah untuk kembali di kenang. tapi memasuki tahun pertama pertengahan, perlahan suatu masalah hadir di antara aku dan dia. spele. hanya karna kesalah pahaman dengan orang ke-3. ah tapi tidak spele juga, kamu tau itu menyakitkan? aku hanya sedikit kehilangan keyakinan itu. masih terbayang jelas akan kalimat kejujuranmu, “aku memang pernah mengatakan sayang padanya. tapi hanya sebatas teman. aku minta maaf” semudah itu kah hati ini bisa menerima? semudah itu kah dia mengatakan kalimat itu kepada orang lain sedangkan ada aku disini yang mengkhawatirkan hubungan kita. entahlah… sampai saat ini aku masih tak mengerti akan jalan pikirannya.
tak bisa aku ceritakan disini satu persatu masalah antara aku dan dia. sudah terlalu banyak. terlalu banyak air mata ini mengalir membasahi pipi.
entahlah.. apa kejadian saat ini aku sama seperti kejadian-kejadian sebelumnya? kita bertengkar lalu baikan hanya dengan suatu pertemuan? aku tak tau..
jujur saja, perasaan ini, hati ini masih terukirkan namamu. tapi aku sudah terlalu disakiti. aku ingin benar-benar mengakhiri kepedihanku antara dia dan aku. ada dua sisi yang berkata dalam hatiku. apakah aku harus terus bersabar, menunggu sampai kita dewasa dan merubahnya menjadi lebih baik? ataukah, apakah aku harus menghentikan kesabaran itu?
entahlah.. pasrah saja dengan semua rencana Allah yang udah di atur buat kita. tapi satu yang aku yakini. “ada saatnya aku akan merasa benar-benar bahagia ketika ketulusan dari seseorang menyapa diriku” semoga saja. dan aku yakin ada :’)

hanyaa....


sebenernya aku buat blog kaya gini cuma pengen berbagi aja. karna udah gak tau harus cerita kemana lagi.. selalu aja merasa ga enakan untuk cerita ke teman terdekat. cuma yang ada mendem sendiri dan akhirnya juga cuma bisa nangis sendiri..
untuk saat ini, ya mungkin bukan hanya saat ini. aku lagi di hadapi banyak masalah. ah bukan banyak, hanya satu namun saja memang aku merasa tak pernah tuntas. dengan kejadian yang sama terus terjadi padaku. harusnya memang aku bisa jadikan pelajaran, namun ternyata tak semudah yang di bayangkan untuk menjadikan sebuah masalah menjadi sebuah pelajaran..
ya, ada saatnya memang. kadang diri kita lah yg mengendalikan sulit atau tidaknya untuk mengahadapi suatu masalah. sifat manusia berbeda-beda bukan? seperti aku yang sangat sensitif, mudah tersinggung. jujur, sulit banget buat ngadepin masalah spele aja. sekecil apapun itu kadang bisa buat air mata ini ngalir gitu aja..